Monday, February 4, 2019

Kisah Nabi dan Sahabat Kisah Rasulullah tolak tawaran Jibril hukum warga Thaif

0 Comments

Kisah Rasulullah tolak tawaran Jibril hukum warga Thaif

Kota Thaif merupakan salah satu kota yang masuk dalam catatan sejarah dakwah Rasulullah Muhammad SAW. Kota ini menjadi tujuan dakwah setelah Rasulullah mengalami berbagai tekanan di Makkah.

Tetapi, tekanan yang didapat Rasulullah di kota ini justru semakin besar. Masyarakat kota Thaif tidak hanya menolak ajakan Rasulullah, mereka juga mengusir bahkan melempari Rasulullah dengan batu hingga terluka.

Rasulullah kemudian menghindar dan bersembunyi di kebun anggur milik salah satu orang kaya di Makkah, Rabiah. Kondisi tubuh Rasulullah sangat parah, dengan banyak sekali luka berdarah memenuhi tubuhnya.

Tiba-tiba, malaikat Jibril datang menghampiri Rasulullah. Dia menawarkan untuk menghukum masyarakat Thaif karena telah berlaku kejam, dengan menimpakan satu dua buah gunung kepada mereka.

Namun Rasulullah menolak tawaran Jibril dan melarang malaikat Allah melakukan hal itu. ”Jangan engkau lakukan wahai Jibril. Mereka memperlakukan aku seperti ini karena mereka belum tahu. Aku harap suatu saat keturunan mereka akan menjadi pengikutku.

Jibril pun urung melakukan apa yang telah ditawarkan kepada Rasulullah.

Ternyata, keberadaan Rasulullah diketahui oleh anak dari pemilik kebun anggur. Dia merasa iba dengan kondisi yang dialami Rasulullah, kemudian memerintahkan pembantunya untuk memberi makanan dan minuman.

Si pembantu yang bernama Adas kemudian terbelalak mendengar Rasulullah mengucap kalimat basmalah ketika hendak minum. Sebab, dia sangat tahu, kebiasaan seperti itu hanya dilakukan oleh orang-orang beragama samawi, sama seperti dirinya yang beragama Nasrani.

Adas kemudian bertanya banyak hal kepada Rasulullah. Semua pertanyaan itu dijawab oleh Rasulullah.

Mendengar apa yang dikatakan Rasulullah, Adas benar-benar tahu itu sama dengan apa yang tertulis di dalam Alkitab. Usai berbicara dengan Rasulullah, Adas pun memutuskan untuk mengucap kalimat syahadat. 

No comments:

Post a Comment

 
back to top